REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Dua pilar tim nasional Indonesia, Maarten Paes dan Jay Idzes, menegaskan semangat juang skuad Garuda tak akan padam meski baru saja menelan kekalahan dari Arab Saudi. Dalam sesi podcast The Haye Way yang direkam di Jeddah dan disiarkan pada Jumat (10/10/2025), keduanya menyoroti pentingnya fokus dan kebersamaan jelang laga hidup-mati melawan Irak pada laga kedua Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Ahad (12/10/2025) dini hari WIB.
“Kami tidak punya waktu untuk larut dalam kekecewaan. Kami harus segera mengalihkan fokus ke Irak,” tegas Idzes, sang kapten, membuka pembicaraan.
Ia mengakui hasil melawan Saudi terasa berat, namun menegaskan bahwa skuad Garuda masih punya peluang memperbaiki nasib pada partai berikutnya. Bagi Idzes, tugas terbesarnya sebagai kapten bukan sekadar menghadapi media, tetapi menjaga semangat kolektif di dalam ruang ganti.
“Yang terpenting adalah koneksi dalam tim. Kami tahu apa yang kami perjuangkan, dan itu belum berubah. Kadang saya mengingatkan rekan-rekan untuk tetap melihat ke depan, bukan ke belakang,” ujar bek Sassuolo tersebut dengan nada tegas.
Senada, Maarten Paes menilai, proses belajar dari kekalahan menjadi kunci untuk bangkit.
“Setelah pertandingan malam seperti itu, adrenalin masih tinggi dan sulit tidur. Tapi yang penting, kami melihat kembali apa yang bisa dipelajari, baik secara individu maupun tim, agar bisa tampil lebih siap menghadapi Irak,” katanya.
Keduanya sepakat, kekalahan tidak pernah mematikan semangat tempur timnas Indonesia. Idzes mencontohkan, skuad Garuda berulang kali bangkit di laga kedua setelah terpukul pada pertandingan pertama di jeda internasional sebelumnya.
“Kami tidak pernah menyerah. Kami berjuang untuk sesuatu yang lebih besar dari diri kami sendiri,” tutur Idzes, disambut anggukan Paes.
Paes menambahkan, mentalitas pantang menyerah itu tidak hanya datang dari dalam tim, tapi juga dari suporter yang selalu memenuhi stadion di mana pun Indonesia bermain.
“Melihat ribuan suporter Garuda yang mengambil alih stadion membuat kami bergetar. Mereka pemain ke-12 kami. Dukungan itu luar biasa,” kata penjaga gawang FC Dallas tersebut.