Puluhan Ribu Warga Palestina Bergerak ke Utara Gaza, Pulang ke Rumah Mereka yang Telah Porak-poranda

6 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Puluhan ribu warga Palestina pada Jumat (10/10/2025) dilaporkan bergerak menuju ke arah utara Jalur Gaza usai gencatan senjata antara Israel dan Hamas resmi diberlakukan. Sementara, sandera tersisa akan dilepaskan dalam beberapa hari ke depan.

Militer Israel mengonfirmasi dimulainya masa gencatan senjata sejak Jumat, dan pemulangan 48 sandera, di mana 20 di antaranya diyakini masih hidup akan dimulai pada Senin (13/10/2025). Warga Palestina, seperti dilaporkan Associated Press mengatakan, pengeboman yang masih terjadi hingga Jumat pagi berhenti tak lama setelah pengumuman gencatan senjata oleh IDF.

Puluhan ribu warga, sebagian besar dengan cara berjalan kaki, memenuhi jalanan di pinggiran pantai di kawasan pusat Jalur Gaza menuju arah utara untuk mengecek yang masih tersisa di tempat mereka sebelumnya tinggal. Ada juga warga yang mengambil jalur terpisah menuju jalur selatan dari wilayah Palestina.

Dibanding saat gencatan senjata pada Januari, kehancuran yang dirasakan oleh warga Palestina saat ini lebih besar setelah militer Israel meningkatkan agresi di Gaza City beberapa pekan terakhir. Diketahui, militer Israel mengebom bangunan-bagunan tinggi dan meledakkan rumah-rumah dengan dalih penghancuran infrastruktur militer Hamas.

Warga Palestina mengekspresikan kelegaan mereka bahwa perang akhirnya akan usai. Namun, mereka tetap merasakan kekhawatiran akan masa depan yang dibayang-bayangi oleh kematian dan kehancuran.

"Tidak terlalu banyak kegembiraan, tapi gencatan senjata agak menghapus rasa sakit dari kematian dan pertumpahan darah, dan rasa sakit dari orang yang kami cintai dan saudara kami yang menderita di perang ini," ujar Jamal Mesbah, yang terusir dari utara Gaza dan berencana untuk kembali.

Di selatan Gaza dari Khan Younis, warga Palestina kembali dan mendapati rumah-rumah mereka telah hancur setelah ditinggal militer Israel. "Tidak ada yang tersisa. Hanya beberapa pakaian, batangan kayu dan pot-pot," kata Fatma Radwan, pengungsi dari Khan Younis, sambil menambahkan, warga masih berusaha mengevakuasi jasad dari tumpukan puing bangunan.

Banyak bangunan telah rata dengan tanah, tidak ada yang tidak rusak saat warga Palestina kembali ke rumah untuk mencari barang-barang mereka. Hani Omran, yang juga pengungsi asal Khan Younis mengatakan, "Kami datang ke lokasi yang sudah tidak bisa teridentifikasi, kehancuran di mana-mana".

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |