REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maroko akan menjadi tuan rumah playoff Piala Dunia 2026 Zona Afrika yang melibatkan empat tim bulan depan. Mereka akan memperebutkan tambahan satu slot berlaga pada putaran final Piala Dunia 2026 di Amerika Utara, demikian dikonfirmasi oleh Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF), Ahad (12/10/2025).
Semua pemenang dari sembilan grup kualifikasi Zona Afrika akan lolos ke Piala Dunia 2026 pada Juni mendatang. Masih ada juga satu tempat tambahan bagi salah satu dari empat runner-up terbaik.
Mereka akan bermain dalam turnamen mini di Maroko pada November untuk menentukan satu tim yang akan berkompetisi dalam playoff antarbenua pada Maret untuk tampil pada turnamen yang akan diikuti 48 tim di AS, Meksiko, dan Kanada.
Empat tim untuk playoff Zona Afrika awal bulan depan baru akan ditentukan setelah pertandingan grup selesai pada Selasa (14/10/2025). Mereka akan bermain dalam dua semifinal di Maroko pada 13 November, di venue yang belum ditentukan, dan final pada 16 November.
Tim-tim akan dipasangkan berdasarkan peringkat mereka dalam peringkat FIFA berikutnya, yang akan diterbitkan pada 23 Oktober. Tim peringkat tertinggi menghadapi tim peringkat terendah dan tim peringkat kedua menghadapi tim peringkat ketiga.
Lima negara sudah lolos
Maroko, Tunisia, Mesir, Aljazair, dan Ghana telah lolos ke Piala Dunia dengan pertandingan tersisa.
Pada Selasa dini hari WIB, Tanjung Verde dapat lolos dengan kemenangan di kandang, sementara Pantai Gading dan Senegal dapat bergabung jika mereka melakukan hal yang sama.
Di Grup C, bagaimanapun, ada berbagai kemungkinan dengan Benin, Nigeria, dan Afrika Selatan semua masih berpeluang saat mereka memainkan pertandingan terakhir.
Maroko akan menjadi tuan rumah Piala Afrika dari 21 Desember hingga 18 Januari dan menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2030 dengan Portugal dan Spanyol.
Negara kerajaan Afrika Utara ini juga akan menjadi tuan rumah Piala Afrika Wanita tahun depan untuk ketiga kalinya berturut-turut, serta Piala Dunia Wanita U-17, yang akan dimulai pada Jumat depan.
Negara ini juga secara rutin menjadi tuan rumah acara sepak bola kontinental lainnya dan mengizinkan stadionnya digunakan oleh negara-negara yang infrastrukturnya dianggap tidak layak untuk kompetisi internasional.
Namun, pengeluaran besar-besaran untuk acara olahraga dan infrastruktur menjadi pemicu kerusuhan yang dipimpin oleh anak-anak muda di Maroko pada awal bulan ini.
sumber : Reuters