Sejumlah pengunjuk rasa dmengangkat kartu merah saat aksi Bela Palestina di kawasan Patung Arjuna Wiwaha, Jakarta, Ahad (21/7/2024).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penolakan Indonesia memberikan visa bagi atlet-atlet senam Israel menambah panjang daftar pengucilan negara Zionis tersebut di bidang olahraga. Sebelumnya telah ramai seruan memboikot negara pelaku genosida di Gaza itu di aneka even olah raga.
Penolakan Indonesia disampaikan Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra. Penolakan itu memastikan para atlet Israel tak bisa mengikuti gelaran Kejuaran Senam Artistik Dunia di Jakarta, 19 Oktober mendatang.
“Kami menyampaikan, bahwa pemerintah tegas dan konsisten sikapnya terhadap Israel dan tidak akan memberikan visa kepada enam atlet Israel yang menurut pemberitaan (atlet-atlet Israel) akan hadir dalam kompetisi kejuaraan senam artistik dunia yang akan diselenggarakan di Jakarta,” kata Yusril melalui siaran pers video yang diterima wartawan di Jakarta, Kamis (9/10/2025).
Ia menegaskan, pemerintah Indonesia sejak dulu, dan sampai kapan pun tetap pada prinsip tak akan melakukan hubungan, ataupun komunikasi dengan Israel. Dan prinsip tersebut kata Yusril, kembali dipertegas oleh Presiden Prabowo Subianto melalui pidatonya saat di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) beberapa pekan lalu.
Penolakan ini menambah panjang pengucilan Israel. Sebelumnya, balapan sepeda besar di Spanyol terganggu oleh protes terhadap tim Israel. Pertandingan bola basket di Polandia didahului oleh para penggemar yang mencemooh lagu kebangsaan Israel. Dan beberapa negara Eropa mengancam akan memboikot acara hiburan khas tersebut jika Israel ikut ambil bagian.
Reaksi global terhadap Israel atas korban kemanusiaan dalam perang di Gaza telah menyebar ke arena olahraga dan budaya. Para kritikus Israel mengatakan Israel harus dikesampingkan dari acara-acara internasional seperti yang dilakukan Rusia sejak invasi besar-besaran ke Ukraina pada tahun 2022.
Berbeda dengan Rusia, yang menghadapi kecaman luas dan sanksi Barat, Israel tidak dikecualikan oleh lembaga-lembaga olahraga global seperti Komite Olimpiade Internasional atau badan sepak bola dunia FIFA. Selain federasi kecil Muay Thai internasional, terdapat sedikit keinginan dalam olahraga internasional untuk mencegah atlet Israel berkompetisi di bawah bendera nasional mereka.
Namun Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez menaikkan suhu awal pekan ini dengan berpihak pada pengunjuk rasa pro-Palestina yang mengganggu balap sepeda Vuelta Spanyol. Ia mengatakan sudah waktunya untuk memboikot Israel dari acara olahraga internasional sampai “kebiadaban” di Gaza berakhir.
Sehari kemudian, lembaga penyiaran publik Spanyol bergabung dengan tiga negara Eropa lainnya yang mengancam untuk menarik diri dan tidak menyelenggarakan Kontes Lagu Eurovision tahun depan – sebuah acara yang sangat populer di Israel dan di seluruh Eropa – jika Israel diizinkan untuk berkompetisi.
sumber : The Associated Press