Jakarta, CNN Indonesia --
Militer Israel kembali melanjutkan aksi serangan udara ke wilayah Gaza, Palestina, pada akhir pekan ini, Sabtu (12/4).
Mengutip dari Aljazeera, sejumlah wilayah yang dibombardir serangan udara di Gaza adalah Rafah, Khan Younis, Nuseirat, dan Shujayea. Sebelumnya, pada Jumat (11/3) kemarin, militer Israel telah mengeluarkan peringatan kepada warga sipil untuk mengungsi dari wilayah Khan Younis dan Shujayea.
Di Shujayea, pada Sabtu ini, dilaporkan sebuah rumah dibom Israel sehingga membuat dua warga Palestina di dalamnya tewas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian di Khan Younis, sebuah rumah dibom sehingga banyak jatuh korban. Nahasnya, ambulans kesulitan menuju lokasi untuk mengevakuasi korban karena akses yang teradang puing-puing.
Dalam serangan ke kamp pengungsi, satu warga Palestina dilaporkan tewas.
Kemudian sebuah quadcopter milik Israel melepaskan serangan ke seorang warga di Nuseirat.
Sementara itu di Shujayea yang berada di Gaza City, warga yang belum sempat evakuasi pada Sabtu ini disebut susah untuk bermobilisasi. Armada tempur darat Israel dilaporkan sudah bergerak ke titik-titik strategis untuk menarget sasaran di wilayah tersebut.
Warga Palestina di wilayah yang terkepung itu mengaku siapa pun yang bermobilisasi akan menjadi sasaran tembak tentara Israel.
Di wilayah timur distrik Shujayea dilaporkan serangan artileri Israel telah menewaskan setidaknya dua orang di sana.
Bukan hanya di Gaza, manuver militer Israel pun dikerahkan di Tepi Barat. Mengutip dari kantor berita Palestina, Wafa, memberitakan seorang remaja Palestina ditembak pasukan Israel selama serangan militer di kota Beit Fajjar, sebelah selatan Bethlehem di Tepi Barat yang diduduki pada malam tadi.
"Anak laki-laki itu, usia 17 tahun, tertembak di kaki dan sedang menerima perawatan di rumah sakit," demikian diberitakannya.
Wafa melaporkan tentara Israel menyerbu kota itu dan menembakkan peluru tajam serta granat suara ke arah penduduk.
Pengepungan Rafah
Mengutip dari The Jerusalem Post, pada Sabtu ini IDF telah menyelesaikan pengepungan Rafah di Gaza. Pengepungan itu adalah bagian dari rencana yang diumumkan untuk merebut lebih banyak wilayah di daerah kantong tersebut disertai dengan evakuasi penduduk dalam skala besar.
IDF telah mengeluarkan peringatan evakuasi berulang kali kepada ratusan ribu warga Palestina di Rafah sejak melanjutkan operasi di Gaza pada 18 Maret. Aksi IDF itu memaksa warga Palestina di sana bergerak ke wilayah yang semakin menyempit yang dibatasi laut.
Israel mengatakan pada 2 April bahwa pasukan telah mulai merebut wilayah yang disebutnya Poros Morag. Israel menyebut poros itu sebagai bekas pemukiman Yahudi yang pernah terletak di antara kota Rafah dan Khan Younis di Gaza selatan.
Komisaris Tinggi HAM PBB
Sementara itu hasil penelusuran Komisaris Tinggi HAM PBB menyimpulkan situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza sejak pertengahan Maret lalu atau sebulan terakhir.
Dalam hampir sebulan terakhir, antara 18 Maret hingga 9 April, Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa mendokumentasikan 224 serangan udara yang dilakukan Israel terhadap bangunan tempat tinggal dan tenda-tenda pengungsi di Gaza.
Dari jumlah tersebut, 36 serangan diketahui secara pasti hanya menewaskan perempuan dan anak-anak Palestina.
"Dalam sekitar 36 serangan yang telah kami verifikasi, seluruh korban yang tercatat sejauh ini hanya perempuan dan anak-anak," ujar Juru bicara Komisioner Tinggi HAM PBB Ravina Shamdasani dalam konferensi pers, seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu.
Temuan ini muncul di tengah laporan Kemenkes Palestina bahwa lebih dari 1.500 warga Palestina telah tewas sejak Israel memutuskan gencatan senjata pada pertengahan Maret lalu.
Serangan terus berlangsung, bahkan ketika Gaza menghadapi blokade total yang menghentikan pasokan makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan.
(kid)